I'tikaf Ramadhan : Latihan Meninggalkan Dunia Sebelum Meninggal Dunia


I'tikaf di bulan Ramadhan mempunyai nilai yang sangat Spesial, dibulan penuh berkah dan rahmat ini amal-amal kebaikan dilipatgandakan pahalanya. Rasullulloh SAW selama hidup selalu melaksanakan I'tikaf Ramadhan di 10 hari terakhir bulan Ramadhan, bahkan pada saat Ramadhan terakhir sebelum beliau meninggal,Rosul melaksanakan I'tikaf full selama 20 hari.

I'tikaf dilaksanakan mulai saat dhuha 10 hari terakhir dan diakhiri dengan Sholat Idul Fitri, selama melaksanakan i'tikaf kita hanya diperkenankan keluar masjid ketika buang hajat. Selanjutnya kesehariannya kita ada di masjid.

Yang menarik adalah selama i'tikaf kita lebih baik untuk diam, tidak melakukan kajian, jadi memang waktu 10 hari itu ibaratnya khusus hanya untuk kita dan Alloh SWT.

Bisakah kita melakukannya? Kalau tidak kita coba  dan memutuskan untuk mencobanya kita akan "merasa berat" dan enggan untuk melakukannya.

Di moment atau kesempatan i'tikaf Ramadhan itulah benar-benar kita manfaatkan untuk mengaji Alqur'an dan/atau "berkomunikasi" dengan Alloh SWT. Alloh hanya meminta"jatah" 10 hari dari 365 hari yang sudah diberikan, masihkah kita merasa kurang dengan begitu banyak hari-hari yang telah diberikan kepadakita semua.

Yuk Kita Latihan Meninggalkan Dunia Sebelum benar-benar Meninggal Dunia dengan I'tikaf setiap 10 hari terakhir di bulan Ramadhan. Semoga kita semua diberi kesempatan, kemudahan dan konsisten untuk melaksanakan I'tikaf Ramadhan ini.

Tips Mengikuti Seminar

Seringkali kita mengikuti sebuah seminar atau pelatihan atau workshop, baik itu tentang pengembangan diri, meningkatkan skill atau ketrampilan maupun pelatihan tentang bisnis atau lainnya.
Berikut ada beberapa tips agar pelatihan yang kita ikuti bisa optimal dan lebih bermanfaat.

1. Open Mind
    Sebelum mengikuti acara sebaiknya kita buka pikiran kita, jangan sampai kita merasa "sudah tahu" ataupun merasa lebih berpengalaman dari pembicara atau berpikiran "wah siapa itu pembicaranya tidak terkenal"

2. Fokus
    Fokuskan pikiran kita untuk benar-benar belajar dan singkirkan dahulu semua persoalan yang ada di luar acara

3. Terima Saja Dulu
    Apa yang disampaikann pembicara kita "terima saja", jangan berpikiran "Ya, dia kan sukses karena...." atau "Kalau ngomong sih gampang.." atau hal lainnya yang akhirnya kita tidak belajar dan mendapat manfaat  apapun dari apa yang disampaikan

4. Review apa yang Bisa Langsung dipraktekkan
    Sambil mendengarkan materi yang disampaikan, kita juga bisa memikirkan apa saja yang bisa kita apilkasikan untuk kehidupan kita atau untuk bisnis kita

5. Catat dan Bagikan kepada orang lain
    Sebaiknya catat poin-pon penting yang disampaikan sehingga bisa menambah daya ingat kita dan sebisa mungkin kita bagikan kepada orang lain apa yang kita dapat selama acara, baik disampaikan langsung atau bisa juga lewat blog atau media lainnya.

Selamat Belajar dan ingat tidak hanya fokus materi atau pembicaranya saja, penting juga untuk berkenalan dengan sesama peserta pelatihan dan untuk terus berhubungan atau silaturahim setelah acara.

Salam Learn gROW FUN

4 Pilar Ketawakalan Kepada Alloh

Hari Sabtu kemaren ada kultum dari Aa Deda, adik dari Aa Gym Darut Tauhid Bandung.
Tausiyah yang disampaikan setelah sholat dhuhur berjamaah di Masjid Hotel Grasia itu disampaikan tentang 4 dasar ketawakalan kepada Alloh.
1. Semua dalam Kekuasaan Alloh
2. Semua milik Alloh
3. Semua dengan Ijin Allloh
4. Semuanya akan kembali kepada Alloh

Belajar Komitmen di SD Pucukan Sidoarjo

Hari itu menjadi salah satu hari yang spesial, ya spesial, bukan karena pemandangan alamnya yang indah, akan tetapi hari itu saya belajar tentang pentingnya sebuah komitmen. di sebuah SD di  Dukuh Pucukan, Sidoarjo, saya dan serombongan teman-teman berkunjung ke SD tersebut.
Perjalanan dimulai  dengan menuju ke sebuah darmaga kecil di sebuah sungai. Setelah menaiki Perahu kapasitas sekitar 30-an orang, perjalanan ditempuh sekitar 1,5 jam.

SD ini meski berada di kecamatan kota Sidoarjo ternyata akses ke sekolahan tersebut hanya bisa dilewati dengan perahu, ada jalan darat, akan tetapi jika ada hujan sudah tidak bisa dilewati melalui darat, karena dikelilingi oleh tambak.

Di daerah tersebut terdapat 45 Kepala Keluarga yang sebagian besar adalah penjaga tambak di daerah tersebut. Jumlah siswanya saat itu total 22 orang dari kelas 1 sampai kelas 6 (kelas 2 kosong), jumlah gurunya 4 orang.

Yang patut kita belajar adalah komitmen bapak dan Ibu guru di sekolah tersebut, dimana selain perjalanan yang jauh, naik perahu, juga ketika siang atau sore hari ada air pasang, maka Bapak dan Ibu guru yang di sekolah tersebut bisa menginap di sekolah karena kapal tidak bisa jalan ketika sungai pasang.


Bersama Murid kelas 5, yang bercita-cita mempunyai bengkel motor